Rabu, 10 Desember 2014

Hadist Nabi Sebagai Pedoman Menyelesaikan Masalah


CARA MENYELESAIKAN MASALAH MASYARAKAT OLEH ROSULULLAH S.A.W

Menjelang zaman akhir ini, kita makin berhadapan dengan gejala-gejala masalah social atau masyarakat yang semakin terlihat dan tidak segan silu lagi di lakukan di mana-mana. Masalah timbul dari persoalan sekecil kecil masalah hingga di besar besarkan masalah. Dari rumah tangga, hingga ke Negara-negara yang hebat pemimpinnya. Telah berbagai cara dan jalan pun di cari untuk menyelesaikan masalah.
Ada yang menyatakan            :
1 . kekayaan dapat menyelesaikan masalah, maka merupakan berusaha bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya, tetapi tidak juga dapat menyelesaikan masalah.
2 . ada pula yang mengatakan kepandaian dan ilmu pengetahuan akan dapat menyelesaikan masalah ini. Maka mereka pun berusaha bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya, tetapi juga tidak berhasil untuk menyelesaikan bahkan bertambah rumit.
3 . ada juga mengatakan bahwa pangkat dan derjat dapat menyelesaikan masalah, tetapi tidak juga berhasil menyelesaikan masalah yang melanda masyarakat, bahkan bertambah para lagi.
            Jadi jalan yang paling mudah untuk kita selesaikan masalah adalah kita harus kembalikan kepada Al-Qur’an dan sunnah Rasullah s.a.w
Firmah Allah s.w.t
“sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib sebuah kaum itu, selagi ia tidak mau mengubah yang ada di dalam hatinya.” [surah Ar-Rad, ayat 11]
Hadist Rasulullah s.a.w
“di dalam diri manusia itu ada segumpal daging. Jika baik daging itu maka baik jasadnya. Jika rusak daging itu maka rusak jasadnya, ketahuilah itu adalah hati.”
            Dapat kita lihat dari Al-Qur’an dan Hadist tadi setiap penyakit yang timbul pada diri manusia itu, adalah berawal dari hati. Hati yang sakit (jahat) akan mendorong mata, kaki, tangan berbuat jahat. Maka lahirlah masyarakat yang jahat, seperti merampok, membunuh, memfitnah, memperkosa dan sebagainya.
            Penyakit masyarakat ini bias di ibaratkan sebatang rokok yang mengeluarkan buah yang beracun. Buah yang beracun itu di sebabkan oleh pohon yang beracun. Jadi untuk mengeluarkan buah yang beracun itu hendaklah di tebang pohon itu terlebih dahulu. Bukan buang buah saja, sebab kalau yang di buang buah saja, buah yang kita buang akan tumbuh pula sepuluh pohon beracun. Begitu seterusnya.
KRISIS MASYARAKAT DI ZAMAN SEBELUM RASULULLAH
            Ssebelum dibahas tentang Rasulullah mengobati penyakit masyarakat jahilliyah di zamannya. Terlebih dahulu kita mengetahui akan apakah yang penyakit masyarakat yang mewabah ketika itu. Sebelum Nabi Muhammad di angkat menjadi Rasul, masyarakat tertimpa berbagai penyakit jiwa, di antaranya penyakit yang menimpa masyarakat :
v  Sangat memuja berhala, hati masyarakat sangat melekat kepada berhala.
v  Terlalu ketagihan dengan arak/alcohol.
v  Wujudnya dua empayar besar yaitu Rome dan Parsi yang menindas Negara-negara yang lemah.
v  Pelacuran amat leluasa merebah di tengah masyarakat.
v  Akhlak kaum wanita ketika itu sangat rendah.
v  Manusia terlalu bakhil, terlalu gila harta sehingga harta orang hendak di jadikan harta dia.
v  Perpecahan menjadi-jadi. Terjadi peperangan. Kadang peperangan besar hanya di sebabkan masalah kecil.
CARA RASULULLAH MENYELESAIKAN KRISIS 
Rasulullah hanya tenamkan 3 pil pada diri masyarakat jahiliah ketika itu..
Pertama, (1)
            Rasulullah menanam kembali tauhid kedalam hati masyarakat sehingga manusia terasa akan kebesaran TUHAN, kasih sayang, kehebatan dan keperkasaan TUHAN.
Kedua, (2)
            Rasulullah menanam kembali cinta kepada akhirat. Beliau menanyakan tentang surga dan neraka.
“Akhirat itu adalah lebih utama, lebih baik dari pada dunia.” (surah Ad-Dhuha, ayat 4)
“Akhirat itu adalah lebih baik dan kekal.” (surah Al-A’la, ayat 17)
            Lahirlah manusia yang jiwanya terpaut dengan akhirat. Akhirnya bukan saja harta yang di habiskan bahkan nyawanya sendiri di korbankan. Mereka cepat-cepat ingin kembali ke akhirat, mereka ingin mati syahid menjadi para suhada.
Ketiga, (3)
            Rasulullah menanam semangat dan perasaan cinta akan sesama manusia keterutamaannya umat islamuntuk mengikis untuk terlalu cinta diri sendiri, keluarga atau kawan-kawan sendiri.
“Tidak sempurna iman seseorang dari kamu sehingga dia mencintai diri saudara-saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri.”
“Sebaik-baik manusia ialah manusia yang banyak berhidmat kepada manusia yang lain.”
“Brang siapa yang menunaikan hajad orang lain, Tuhan akan tunaikan padanya 70 hajadnya.”
            Terjalin perasaan ghairah apabila menolong orang lain. Lahir perasaan kasih sayang kepada orang lain. Mereka dapat merasakan nasib orang lain seperti nasib mereka sendiri, kesenangan orang lain seperti kesenangan diri sendiri, nyawa orang lain seperti nyawa sendiri.
            Dengan 3 pil inilah Rasulullah dapat mendidik manusia-manusia jahiliyah ketika itu hingga Allah telah memuji Rasulullah dan generasi ketika itu.
Firman Allah yang artinya      :
“kamu sebaik-baik umat yang di lahirkan untuk manusia yang mengajak kepada ma’ruf dan mencegah yang mungkar dan beriman kepada Allah.” [surah Al-imran, ayat 110]
Hadits Rasulullah s.a.w

“Sahabat-sahabatku adalah seperti bintang-bintang di langit, jika di ikuti di antara mereka niscaya kamu akan mendapat petunjuk.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar