CARA MENYELESAIKAN MASALAH MASYARAKAT
OLEH ROSULULLAH S.A.W
Menjelang zaman akhir ini, kita makin
berhadapan dengan gejala-gejala masalah social atau masyarakat yang semakin
terlihat dan tidak segan silu lagi di lakukan di mana-mana. Masalah timbul dari
persoalan sekecil kecil masalah hingga di besar besarkan masalah. Dari rumah
tangga, hingga ke Negara-negara yang hebat pemimpinnya. Telah berbagai cara dan
jalan pun di cari untuk menyelesaikan masalah.
Ada
yang menyatakan :
1
. kekayaan dapat menyelesaikan masalah, maka merupakan berusaha
bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya, tetapi tidak juga dapat menyelesaikan
masalah.
2
. ada pula yang mengatakan kepandaian dan ilmu pengetahuan akan dapat
menyelesaikan masalah ini. Maka mereka pun berusaha bersungguh-sungguh untuk
mendapatkannya, tetapi juga tidak berhasil untuk menyelesaikan bahkan bertambah
rumit.
3
. ada juga mengatakan bahwa pangkat dan derjat dapat menyelesaikan masalah,
tetapi tidak juga berhasil menyelesaikan masalah yang melanda masyarakat,
bahkan bertambah para lagi.
Jadi jalan yang paling mudah untuk
kita selesaikan masalah adalah kita harus kembalikan kepada Al-Qur’an dan
sunnah Rasullah s.a.w
Firmah
Allah s.w.t
“sesungguhnya
Allah tidak akan merubah nasib sebuah kaum itu, selagi ia tidak mau mengubah
yang ada di dalam hatinya.” [surah Ar-Rad, ayat 11]
Hadist
Rasulullah s.a.w
“di
dalam diri manusia itu ada segumpal daging. Jika baik daging itu maka baik
jasadnya. Jika rusak daging itu maka rusak jasadnya, ketahuilah itu adalah
hati.”
Dapat kita lihat dari Al-Qur’an dan
Hadist tadi setiap penyakit yang timbul pada diri manusia itu, adalah berawal
dari hati. Hati yang sakit (jahat) akan mendorong mata, kaki, tangan berbuat
jahat. Maka lahirlah masyarakat yang jahat, seperti merampok, membunuh,
memfitnah, memperkosa dan sebagainya.
Penyakit masyarakat ini bias di
ibaratkan sebatang rokok yang mengeluarkan buah yang beracun. Buah yang beracun
itu di sebabkan oleh pohon yang beracun. Jadi untuk mengeluarkan buah yang
beracun itu hendaklah di tebang pohon itu terlebih dahulu. Bukan buang buah
saja, sebab kalau yang di buang buah saja, buah yang kita buang akan tumbuh
pula sepuluh pohon beracun. Begitu seterusnya.
KRISIS MASYARAKAT DI ZAMAN SEBELUM
RASULULLAH
Ssebelum dibahas tentang Rasulullah
mengobati penyakit masyarakat jahilliyah di zamannya. Terlebih dahulu kita
mengetahui akan apakah yang penyakit masyarakat yang mewabah ketika itu.
Sebelum Nabi Muhammad di angkat menjadi Rasul, masyarakat tertimpa berbagai
penyakit jiwa, di antaranya penyakit yang menimpa masyarakat :
v Sangat memuja berhala,
hati masyarakat sangat melekat kepada berhala.
v Terlalu ketagihan dengan
arak/alcohol.
v Wujudnya dua empayar besar
yaitu Rome dan Parsi yang menindas Negara-negara yang lemah.
v Pelacuran amat leluasa
merebah di tengah masyarakat.
v Akhlak kaum wanita ketika
itu sangat rendah.
v Manusia terlalu bakhil,
terlalu gila harta sehingga harta orang hendak di jadikan harta dia.
v Perpecahan menjadi-jadi.
Terjadi peperangan. Kadang peperangan besar hanya di sebabkan masalah kecil.
CARA
RASULULLAH MENYELESAIKAN KRISIS
Rasulullah hanya tenamkan 3 pil pada
diri masyarakat jahiliah ketika itu..
Pertama,
(1)
Rasulullah menanam kembali tauhid
kedalam hati masyarakat sehingga manusia terasa akan kebesaran TUHAN, kasih
sayang, kehebatan dan keperkasaan TUHAN.
Kedua, (2)
Rasulullah menanam kembali cinta
kepada akhirat. Beliau menanyakan tentang surga dan neraka.
“Akhirat
itu adalah lebih utama, lebih baik dari pada dunia.” (surah Ad-Dhuha, ayat 4)
“Akhirat
itu adalah lebih baik dan kekal.” (surah Al-A’la, ayat 17)
Lahirlah manusia yang jiwanya
terpaut dengan akhirat. Akhirnya bukan saja harta yang di habiskan bahkan
nyawanya sendiri di korbankan. Mereka cepat-cepat ingin kembali ke akhirat,
mereka ingin mati syahid menjadi para suhada.
Ketiga, (3)
Rasulullah menanam semangat dan
perasaan cinta akan sesama manusia keterutamaannya umat islamuntuk mengikis
untuk terlalu cinta diri sendiri, keluarga atau kawan-kawan sendiri.
“Tidak
sempurna iman seseorang dari kamu sehingga dia mencintai diri
saudara-saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri.”
“Sebaik-baik
manusia ialah manusia yang banyak berhidmat kepada manusia yang lain.”
“Brang
siapa yang menunaikan hajad orang lain, Tuhan akan tunaikan padanya 70
hajadnya.”
Terjalin perasaan ghairah apabila
menolong orang lain. Lahir perasaan kasih sayang kepada orang lain. Mereka
dapat merasakan nasib orang lain seperti nasib mereka sendiri, kesenangan orang
lain seperti kesenangan diri sendiri, nyawa orang lain seperti nyawa sendiri.
Dengan 3 pil inilah Rasulullah dapat
mendidik manusia-manusia jahiliyah ketika itu hingga Allah telah memuji
Rasulullah dan generasi ketika itu.
Firman
Allah yang artinya :
“kamu
sebaik-baik umat yang di lahirkan untuk manusia yang mengajak kepada ma’ruf dan
mencegah yang mungkar dan beriman kepada Allah.” [surah Al-imran, ayat 110]
Hadits
Rasulullah s.a.w
“Sahabat-sahabatku
adalah seperti bintang-bintang di langit, jika di ikuti di antara mereka
niscaya kamu akan mendapat petunjuk.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar